Postingan

Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Nanti Juga Sampai

Gambar
Petuah seorang guru dalam hidup, yang dicari bukan lagi yang pertama kan, tapi yang terakhir. Bukan yang terlihat sempurna, tapi yang menerima apa yang bahkan tidak tampak di depan mata. Kalau mau yang sempurna, bisa saja. Cuma, mau cari dimana? Kalau semua seperti mau kamu, jadi manusia lain harus pindah bumi dan cari tempat baru? Ada sebuah persimpangan yang mengharuskan kita untuk napas sebentar. Rehat di tepi jalan, minum teh manis, merapikan tali sepatu lalu bertanya " jadi, kita mau kemana?"  Sayangnya, kita tidak pernah tahu akan ada apa di depan. Sebuah rencana yang paling rencana adalah menerima. Baik buruknya, kurang lebihnya, dan jalan-jalannya. Banyak yang akan terwujud jadi realita atau yang hanya berhenti jadi isi dalam kepala. Nahkoda punya tugas untuk membawa penumpang ke tujuan. Untuk sampai di pelabuhan atau ya sekadar jalan-jalan. "Rasanya kita emang tidak bisa janji ya, sama hal-hal kecil yang kita sendiri tidak tau bisa atau tidak untuk m

75 Tahun, Dirgahayu Indonesia

Gambar
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Membaca adalah hak semua umat manusia. Dirgahayu Indonesia. Dirgahayu segala kebaikan dan merdekalah dari segala bentuk belenggu ataupun peluru. Bung Karno, kalau siang-siang suka minum apa ya? Teh buatan Ibu Fatmawati atau pergi ke cangkrukan bambu untuk ngopi bersama Syahrir dan Bung Hatta? Kalau kami, kadang tiduran di kasur sprei tebal sambil mencari kesenangan impulsif sesaat, misalnya membaca quotes aestetic cara menjadi nasionalis muda. Sesekali kami juga menyempatkan baca buku sejarah yang berat atau menonton video perjuangan para veteran. Kami pun melonggarkan waktu untuk ngopi sambil memikirkan nasib bangsa ini. Bung Tomo, paragraf ini terlihat sangat rapi tapi terdengar bohong ya? Tak apa, jujur saja. Tidak ada yang marah kecuali kalau tiba-tiba lini masa dipenuhi berita yang banyak menyuarakan tanda tanya. Lantas, apa arti merdeka yang bisa diterima dengan mudah tanpa harus buka KBBI atau pergi ke per

Layaknya Bulan

Gambar
Tidak ada jarak paling dekat setelah hilang selain kembali. Kalau tidak benar-benar utuh, selalu ada sesuatu untuk jadi obat sembuh. Baik yang sedang atau baru saja dimulai, manusia memiliki bagian-bagian kecil dalam hidup. Dirawat supaya tetap sehat. Dijaga supaya tetap kuat diajak menuju bab selanjutnya. Mungkin manusia akan leluasa untuk menceritakan sesuatu kepada lainnya. Lantas, masing-masing dari kita memilih jalan aman untuk menemui Tuhan dalam sebuah perbincangan. Pada setiap sujud terakhir, harapan menjadi doa-doa yang panjang. Memuat seluruh keterangan tentang bagaimana manusia jujur terhadap perasaannya sendiri. Tepat sekali, sebab Tuhan memang tidak pernah menghakimi. Sementara di pertengahan jalan, manusia diuji. Kuat tidak hatinya. Goyah tidak kepercayaannya. Kokoh tidak prasangka baiknya. Sembari kita tetap mencintai apa yang ada di genggaman tangan. Merawat hal kecil yang tidak terlihat untuk tetap dapat dirasakan dengan tenang dan aman. Kalau tidak ada sek

sang waktu

Gambar
Lantas apalagi yang lebih malas dari berhubungan dengan waktu? Pergi ke suatu tempat dari pagi hari lalu pulang larut malam? Menunggu berubahnya detik menuju menit mulai dari satu putaran kembali? Melepas sesuatu saat waktunya pergi telah tiba? Apalagi selain hal-hal membosankan tadi? Bukankah manusia selalu mencintai waktu kemudian berangsur-angsur menyia-nyiakannya? Sungguh klimaks yang tidak pernah membuat hati sejahtera. Kalimat-kalimat memojokkan yang dibubuhi tanda tanya ini membunuh semua prasangka baik menjadi sedikit tidak baik. Toh tidak ada yang berubah kan? Tidak ada hal yang butuh di revisi minimal sekali lagi. Sebuah penyangkalan yang penuh penyesalan. Kalau kita bisa pergi sekarang juga ke masa depan, pada pukul berapa kita akan merasa bahagia? Saat malam hari? Saat pagi sebelum matahari terbit dari arah timur? Saat kesepian di tengah-tengah hutan lebat yang habis dihinggapi hujan? Siapa yang bisa menanyakan ini dengan polos tapi penuh rasa sopan? Manusia ber

Pinta Manusia Pada Tuhan

Gambar
--- Pernah juga merayu Tuhan. Tidak melulu di sepertiga malam, tapi juga selepas dzuhur atau ashar. Sehabis subuh sampai terik fajar. Tuhan waktu itu melihat dengan sabar, dan maksud dari hamba sahaya sudah pula didengar.  Apakah hidup selalu susah bagi orang-orang susah?Apakah hidup selalu menyenangkan bagi orang-orang kaya? Siapa yang lebih akrab dengan Tuhan? Siapa yang lebih leluasa menyaksikan segerombolan burung gereja bertengger di pucuk menara masjid menjelang adzan maghrib saat malam natal? Selepas doa-doa panjang, benarkah bahwa manusia selalu menelanjangi diri dengan kepasrahan yang begitu lapang? Benarkah bahwa semesta juga jadi tangan kanan untuk menyampaikan setiap nyata yang kenyataan, setiap ingin yang berjudul yakin, setiap harap yang berdiri tegap? Jam dua belas malam,Tuhan tidak tidur. Pun setelahnya. Manusia sering mengantuk, pergi melanglang untuk mencari kerja, pulang membawa rezeki kadang juga ironi. Sajadah digelar menghadap kiblat, alkitab dibaca de

Resep Sederhana Menjadi Manusia

Gambar
kita bahkan sering menggelepar di antara kesunyian yang kekal. keheningan panjang yang bermuara menuju kesepian yang amat dalam. apakah kita kebingungan seperti seekor ikan yang baru saja keluar dari dalam akuarium? dengan kebandelan siripnya ia mengibaskan perutnya supaya bisa memecahkan kaca. berpisah dengan air, menjadi tamu baru di daratan, dan bahkan mengetahui bahwa ia akan mati, sebentar lagi.  apakah kita tidak ubahnya seperti sebuah kapal di tengah laut yang tenang? dengan dua dayung berwarna coklat tua dan seteguk air putih dari sumur ibu. bersiap melaut ketika fajar sudah absen lebih dulu dari cekikikan para ayam jago. mengarungi laut biru yang tenang tapi tiba-tiba mematikan. sebuah jalan berair yang luas yang bersekongkol dengan guyuran badai, deburan ombak atau para perompak jahat yang bisa jadi menenggelamkan para nahkoda dan awak kapal kapanpun ia mau. apakah yang jahat selalu ada di atas kemenangan? apakah manusia sejatinya seperti sebatang kaktus di tengah

Surat untuk Tan

Gambar
Sayang sekali ya Tuan. Pengabdi platform sosial media seperti kami belum juga selesai merampungkan Madilog atau Gerpolek. Mau baca buku ada saja alasannya seribu. Berbalas komentar di Instagram, ngoceh sendiri di Twitter atau sekadar scroll timeline di malam hari. Bagaimana Tuan? Rasanya dilahirkan menjadi seorang revolusioner tapi dikepung banyak persepsi dari bangsa sendiri. Lagi-lagi, sayang sekali aku belum lahir saat kau mati-matian menjadi barisan nasionalis yang tegas tapi kritis. Kalapun saja aku tidak bisa membantu memberi pandangan pemerintahan,aku mau saja mendengarkan mu membahas tentang ide-ide cerdik menulis di sela-sela keterasingan. Menulis banyak bab dan halaman dari jeruji penjara. Apa kabar kami yang menjadi kaum rebahan sejati atau yang pamer eksistensi tapi nol besar mengenal diri sendiri. Belasan tahun silam, aku pernah mengerjakan sepuluh soal matematika di papan tulis. Tuan tahu tidak? Malam sebelumnya aku menghafal banyak rumus. Menghafal banyak ang

Advertisement

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!