Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Resep Sederhana Menjadi Manusia

Gambar
kita bahkan sering menggelepar di antara kesunyian yang kekal. keheningan panjang yang bermuara menuju kesepian yang amat dalam. apakah kita kebingungan seperti seekor ikan yang baru saja keluar dari dalam akuarium? dengan kebandelan siripnya ia mengibaskan perutnya supaya bisa memecahkan kaca. berpisah dengan air, menjadi tamu baru di daratan, dan bahkan mengetahui bahwa ia akan mati, sebentar lagi.  apakah kita tidak ubahnya seperti sebuah kapal di tengah laut yang tenang? dengan dua dayung berwarna coklat tua dan seteguk air putih dari sumur ibu. bersiap melaut ketika fajar sudah absen lebih dulu dari cekikikan para ayam jago. mengarungi laut biru yang tenang tapi tiba-tiba mematikan. sebuah jalan berair yang luas yang bersekongkol dengan guyuran badai, deburan ombak atau para perompak jahat yang bisa jadi menenggelamkan para nahkoda dan awak kapal kapanpun ia mau. apakah yang jahat selalu ada di atas kemenangan? apakah manusia sejatinya seperti sebatang kaktus di tengah

Surat untuk Tan

Gambar
Sayang sekali ya Tuan. Pengabdi platform sosial media seperti kami belum juga selesai merampungkan Madilog atau Gerpolek. Mau baca buku ada saja alasannya seribu. Berbalas komentar di Instagram, ngoceh sendiri di Twitter atau sekadar scroll timeline di malam hari. Bagaimana Tuan? Rasanya dilahirkan menjadi seorang revolusioner tapi dikepung banyak persepsi dari bangsa sendiri. Lagi-lagi, sayang sekali aku belum lahir saat kau mati-matian menjadi barisan nasionalis yang tegas tapi kritis. Kalapun saja aku tidak bisa membantu memberi pandangan pemerintahan,aku mau saja mendengarkan mu membahas tentang ide-ide cerdik menulis di sela-sela keterasingan. Menulis banyak bab dan halaman dari jeruji penjara. Apa kabar kami yang menjadi kaum rebahan sejati atau yang pamer eksistensi tapi nol besar mengenal diri sendiri. Belasan tahun silam, aku pernah mengerjakan sepuluh soal matematika di papan tulis. Tuan tahu tidak? Malam sebelumnya aku menghafal banyak rumus. Menghafal banyak ang

Advertisement

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!