Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Manusia dan Isi Kepala

Gambar
Makin tua kita makin sadar. Kalau yang dibutuhkan manusia itu tidak hanya merasa bahagia tetapi merasa bahwa dirinya selalu ada. Obrolan-obrolan ringan ternyata adalah hal istimewa buat bekal selanjutnya.  Sadar bahwa rupanya tukar pikiran dan bercerita tidak hanya melepas emosi. Tetapi juga ibarat mengarungi laut dengan dua dayung. Dayung di sisi kanan dan sisi kiri. Dua dayung dengan segenap pandangan dan pemikiran yang berbeda tetapi jadi pelengkap supaya kapal bisa terus berlayar sampai pelabuhan. Apa yang lari-lari di kepala sendiri rasanya akan lebih seru kalau dibagi dengan isi kepala lainnya. Menyelami jiwa dan perasaan sendiri. Lalu bertukar amanat untuk diambil sebagai tamu baik bagi diri sendiri dari manusia lain. Bisa jadi hal menyakitkan bagi kita adalah ladang mendapat pelajaran baik bagi dia yang sedang mendengarkan cerita. Bisa jadi kesalahan dia adalah notifikasi sederhana yang bisa kita pelajari supaya tidak mengulang kesalahan dua kali. Pernah tanya sama

M A A F

Gambar
Sering kita ucapkan. Berkali -kali. Dengan kata yang sama. Pola yang sama. Dan akhir yang sama. Kita pernah berpikir tidak subjek yang kita mintai maaf? Apa kata "iya ", "gapapa", "hehe oke" dan persetujuan memaafkan lainnya benar-benar bisa membuatnya memaafkan kesalahan kita? Rasanya tidak ada yang lebih lagi dari manusia. Kalau tidak rumpang ya rumit. Kalau tidak semua yang kesannya sulit. Termasuk kategori perasaan satu ini. Maaf sejatinya ialah penolakan. Batas paling sederhana untuk kita agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Garis paling tipis untuk kita memperbaiki yang sudah terjadi dengan memperkecil kesempatan melakukan kesalahan lagi. Kalau maaf hanya untuk kalimat pemanis saat kita berbuat salah supaya orang lain mau memaafkan kembali.  Berapa tebal perasaan orang lain bersedia benar-benar memaafkan? Kata iya, gapapa, oke, baiklah cuma omong kosong. Seperti budaya yang terus menerus lestari sebagai balasan dari kata maaf itu sen

Mampukah Berdamai Dengan Kesedihan?

Gambar
Beberapa kesedihan dirasa tidak cukup untuk sekadar diluapkan. Ditangisi misalnya. Disesalkan di akhir ceritanya. Atau mati-matian dihabiskan di hari itu juga. Sebagian manusia memilih melepaskan kesedihan sebesar-besarnya. Asal lupa dan tidak pernah kembali jadi cerita. Sebagian melupakan sekeras-kerasnya. Asal hilang dan tidak pernah lagi ditemukan. Cerita, jejak, memori, sampai manusianya pun coba untuk sekerasnya dilupakan. Tidak salah. Karena manusia punya jalan masing-masing mengembalikan ketenanangannya.  Pada satu titik, sebagian atau semua orang akan sadar. Bahwa beberapa kesedihan atau bahkan kehilangan tidak butuh diselesaikan. Tidak butuh dilenyapkan. Tapi cuma butuh diterima. Diterima seluas-luasnya sebagai tulisan salah yang butuh ditemukan penghapusnya. Tidak perlu dicoret biarkan tetap utuh sebab tulisan akan menjadi buram pada waktunya. Semakin tak terlihat, kusut dan hilang sendirinya. Beberapa kesedihan, beberapa kehilangan, beberapa kepahitan di belakang tidak perlu

Separuh Yang Memang Tidak Lagi Utuh

Gambar
Hai apa kabar kalian? Masih berkaitan dengan kehilangan yang di publish beberapa hari yang lalu. Hmm... Ketika kehilangan pasti tertinggal beberapa kenangan. Apalagi kehilangan manusia yang sedikit lama pernah membersamai dalam cerita hidup kita. Ada yang menyimpan barang pemberian, meski sadar pemberinya tidak pernah kembali. Ada yang tidak menghapus segala jejak komunikasi, meski tahu tukar kabar adalah cara asing menjadi orang baru kesekian kali. Ada yang tetap menyimpan riwayat pesan suara meski tahu didengarkan seratus kali pun tidak akan mengubah apa-apa. Ada yang mengetik pesan padahal tahu yang dituju bukan lagi harapan. Ada yang tetap semangat menceritakan meski tahu sang tokoh tidak akan pernah mendengar.  Ada yang merawat semua kenangan lama. Menjejaki setiap jalan dan sudut yang pernah dibuat cerita. Disimpan rapi meski tahu dukanya tetap bernama luka. Tidak berkurang cuma sudah mulai usang. Tidak lagi istimewa tapi tetap berharga. Bentuk dari penghormatan bahwa waktu sudah

Buat Kamu yang Sering Bilang Gapapa Padahal Sedang Tidak Baik-baik Saja

Gambar
Tidak semua orang bisa paham apa yang kita rasakan. orang terdekat pun masih sering menebak-nebak tentang kita. Mengenai apa yang kita pikirkan, rasakan atau yang jadi keinginan. Tidak semua orang juga bisa langsung mengerti dengan kode-kode yang malah membuat orang-orang sekitar jadi bingung sendiri. Ingat lagi ya, kita manusia. Bukan tukang ramal yang bisa kasih kemungkinan besar atau menebak secara handal. Bukan, kita ini manusia.  Pernah di moment seperti ini? Dengan pertanyaan "kamu kenapa sih"? lalu dijawab "gak papa".  Sungguh. Itu jawaban paling klasik sejak bumi berputar pada porosnya. Bagaimana manusia bisa tahu manusia lain sedang seperti apa jika jawabannya stuck pada satu kata. GAK PAPA. Kita menuntut orang lain untuk selalu paham dan mau mengerti. Tapi diri sendiri tidak mau memberi celah untuk dapat terbuka pada apa yang terjadi. Berharap masalah selesai tapi justru bertambah panjang. Kata GAK PAPA memangkas jalan orang lain untuk mengerti keadaan kit

K E H I L A N G A N

Gambar
Pernah kehilangan? Pada level apa? Biasa saja, sedikit sakit, terluka sekali atau yang sampai tidak bisa dijelaskan lewat kata-kata. Sakitnya sudah sembuh belum? Sudah bisa melupakan sampai mana? Pertanyaan menyebalkan tapi diam-diam dijawab sendiri. Meskipun dalam hati. Meskipun membuat perasaan sakit jadi bisa diingat lagi.  Kehilangan soal apa? hewan kesayangan, novel favorit, charger baru, sandal, minuman di kulkas, foto selfie terbaik, pulpen, baju, makanan, kenangan? atau manusia.  Kata terakhir membuat nafas sesak ya. Kehilangan sosok yang keberadaannya pernah jadi cerita. Pernah jadi halaman hidup paling menyenangkan. Pernah jadi harapan paling menggembirakan. Sebelum akhirnya hilang dan tidak pernah kembali.  Beberapa kembali untuk memulai lagi. Memaksa kita untuk dapat memberi kesempatan sekali lagi. Meski tahu resikonya ada dua. Menetap atau pergi untuk kesekian kali.  Beberapa benar-benar hilang dan tidak pernah ditemukan. Bahkan tidak mau ditemukan. Kemudian ke

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

Gambar
Beberapa pertanyaan tidak memerlukan adanya jawaban. Sebab terkadang pertanyaan  merupakan jawaban itu sendiri. Kita mencari dan capek sendiri, jalan lurus tidak ada jawaban, balik arah putar balik bahkan belok kanan dan sign kiri pun hasilnya nihil. Kita tidak menemukan apapun. Bercandanya semesta suka tidak tahu aturan. Apa yang kita cari malah pergi. Apa yang tidak kita butuhkan malah disediakan. Apa yang sudah di lupa jadi tiba-tiba datang seenaknya.  Tidak apa-apa. Jangan terburu-buru mempercepat waktu. Biar ia jalan sendiri, menjalankan tugasnya dan memberi ending yang baik di depan sana. "Ga semua harus ada jawabannya sekarang". Rasanya harus menyediakan 10 sampai 15 menit otak saya buat mencerna kalimat itu. Simple ya? tapi kita terkadang semaunya sendiri, memberi makan ego dan ambisi lalu kita jadi lupa bahwa semua ini ada Pengatur-Nya.  Ya namanya manusia . Kita pasti ingin segera menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang kita ajukan. Semua keresahan

DARI HULU MENUJU HILIR

Gambar
Sebenarnya apa esensi dari kata melepas?  Makna dari kata menerima ? Jika dua kata ini digabung, keduanya merupakan  penyatuan cerita dimana saat kita menerima kita juga siap untuk melepas. Sekalipun tidak direncana, sekalipun karena terpaksa.  Disadari ataupun tidak, selama ini kita too much pada 1 kata tersebut tanpa membayangkan atau minimal berpikir bagaimana "seandainya" kata itu menemukan sambungannya. Begitupun melepas, akan selalu ada kaitannya dengan menerima kembali.   Apakah kalian menyangkut pautkan dengan "cinta"? Hahaha.  Ya. Tidak apa-apa hal itu memang magnet kuat dari pentas manusia di bumi. Manusia-manusia selalu berseteru, mengagungkan persepsinya sendiri.  Memahami rasanya adalah hal tabu,  lalu ketika ia membuka untuk menerima sesuatu, ia banyak menginvestasikan harap berlebih tanpa tahu bahwa suatu saat kantong harap bisa saja penuh, kemudian ambyar buyar dan akhirnya selesai. Dengan berat hati harus melepas harap tadi jauh dari yan

Advertisement

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!