Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Dari Hulu Menuju Hilir

 



Sebenarnya apa esensi dari kata melepas? 
Makna dari kata menerima ?
Jika dua kata ini digabung, keduanya merupakan  penyatuan cerita dimana saat kita menerima kita juga siap untuk melepas. Sekalipun tidak direncana, sekalipun karena terpaksa. 
Disadari ataupun tidak, selama ini kita too much pada 1 kata tersebut tanpa membayangkan atau minimal berpikir bagaimana "seandainya" kata itu menemukan sambungannya. Begitupun melepas, akan selalu ada kaitannya dengan menerima kembali.  
Apakah kalian menyangkut pautkan dengan "cinta"?
Hahaha.  Ya. Tidak apa-apa hal itu memang magnet kuat dari pentas manusia di bumi.

Manusia-manusia selalu berseteru, mengagungkan persepsinya sendiri.  Memahami rasanya adalah hal tabu,  lalu ketika ia membuka untuk menerima sesuatu, ia banyak menginvestasikan harap berlebih tanpa tahu bahwa suatu saat kantong harap bisa saja penuh, kemudian ambyar buyar dan akhirnya selesai.

Dengan berat hati harus melepas harap tadi jauh dari yang ada saat ini atau sebaliknya, ketika terlalu kekeh tak mau melepas sesuatu, men-tittle kan bahwa sesuatu itu harus tetap dalam genggaman, manusia banyak  melewatkan sebuah kesempatan bahwa sejatinya ia akan merasakan menerima kembali. 
Merasakan bahwa apa yang dilepas tentu bukan hak milik kita, dan menyadari suatu hal dari pekerjaan menerima itulah yang selama ini kita butuhkan.
Jika kamu tidak setuju denganku, aku tidak peduli:))
Satu hal yang amat penting, kita itu manusia bukan Raja atau Sultan yang punya hak milik atas apapun yang dikehendakinya.

Jadi, ketika merasa bahwa sesuatu itu harus dilepas apapun alasannya, entah melukaimu,  membuatmu tidak berarti, atau sesederhana karena kamu tidak dihargai, lepaskan. Don't run back to whatever broke you :))
Masih ada kesempatan untuk menerima sesuatu yang mungkin akan lebih menghargaimu, memahami maksudmu tanpa mengurangi makna dari esensi 2 kata tadi, begitu juga menerima dengan lapang untuk pada akhirnya jika memang bukan di judulkan untuk kita, kau dengan tegar dan tegap melepaskannya.

Sejatinya hidup melenggangkan 4 hal yang mendalam artinya
-menerima,melepas,memahami dan menghargai-
Kau mau menambahkan "mencintai"? 
Tidak masalah, aku suka melihat pembaca jadi lebih tenang :)

Selamat menjalani empat hal besar ya latihannya panjang. Pengorbanannya tidak main-main. Hanya manusia yang mengalahkan egonya yang bisa, minimal dia yang "bersedia".
Aku tahu manusia seperti kita ialah salah satunya ☺️


Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!