Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Spesial Untukmu, Bu

Gambar
Hai bu. Apa kabar? Semoga Ibu selalu sehat. Tetap cantik pakai daster kembang kenari dan manis tanpa skincare yang mahal-mahal itu. Hai bu. Ibu baik-baik aja kan? Aku disini baik bu. Baik sekali. Aku tetap bisa bangun pagi meskipun telat lima belas menit dari aku yang biasa dibangunkan Ibu setiap hari. Aku mulai memasak sendiri makananku. Sayur sop, tumis sawi telur dan omelet mie meskipun tidak se lezat bikinan Ibu. Aku sering membuat jus buah naga tanpa memakai blender. Cukup dengan dipotong kecil dan dihancurkan dengan sendok. Aku sangat menyukai ini bu. Ini adalah kenangan mahal yang tetap bisa aku simpan sampai se besar ini. Kenangan yang selalu mengingatkan aku dengan ibu dan dapur kecil kita. Aku masih ingat bu. Sewaktu aku kecil Ibu sering membuatkan aku mainan gelembung dari busa sabun setelah Ibu mencuci. Dari batang daun lamtoro yang dibuat menyerupai alat peniup gelembung yang warna-warni itu. Rasanya aku sudah menjadi anak yang paling bahagia di bumi. Aku juga

What always happens, life.

Gambar
Di leluasa mendung, seorang perempuan mulai mempertanyakan hal-hal yang berkabut di dalam semestanya. Pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang tampak kabur.  Isinya begini,  we fall in love cause we put pure love or cause we knew someone loved us? we broken heart cause we hurted by something and someone or our heart were in wrong places before? we felt happy when that someone happy cause we want them got it or we cant do anything to make them happy? we were back to going home or just take a rest of time? we gave up cause everything broke us or everything seem scared us? we stop cause we knew its time to stop or cause too afraid cant walk anymore? we forgive mistakes to tidy up heartbreak or for forget its mistakes? we bring high hopes to living dream or just living imaginary life? we ask something to search for answer or just validating our feeling about? we took photographs like we would do again in years later. we write a poem like we talk with someone inside. we paint

Meromantisasi Waktu Seraya Meletakkan Doa Di Sebelah Tanda Koma

Gambar
Bolehkah meromantisasi waktu? seperti menabur butiran arum manis di setiap awal bulan yang baru lahir.  "Desember, be kind"  kata orang-orang pagi ini. Waktu itu nggak punya pasangan, selain jarak. Tapi ada yang selalu alive di dalamnya.  Siapa? Kita.  Jadi boleh kan meromantisasi waktu? boleh saja, kata semesta. Seperti manusia yang diperbolehkan merayakan kehilangan, sepotong duka, dan rintik air mata. Perayaan tidak selalu harus untuk sesuatu yang menyenangkan. Perayaan sedih ialah bagian dari hidup. Bahwa kita nggak bisa memilih untuk senang seterusnya atau sedih selamanya. Maka merayakan seperti sebuah jeda untuk kita belajar menerima. Karena yang menakutkan bukan saat manusia tidak bisa keluar dari rasa sedihnya, tetapi saat ia menolak bahwa ia sedang ada di kesedihan? Takut nggak bisa membedakan mana harapan mana kenyataan. Tidak ada yang lebih mengerikan daripada kaki yang sedang memaksa pergi ke langit padahal sedang benar-benar ada di bumi. Barangkali Tu

Advertisement

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!