Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Nanti Juga Sampai

Petuah seorang guru dalam hidup, yang dicari bukan lagi yang pertama kan, tapi yang terakhir. Bukan yang terlihat sempurna, tapi yang menerima apa yang bahkan tidak tampak di depan mata. Kalau mau yang sempurna, bisa saja. Cuma, mau cari dimana?

Kalau semua seperti mau kamu, jadi manusia lain harus pindah bumi dan cari tempat baru? Ada sebuah persimpangan yang mengharuskan kita untuk napas sebentar. Rehat di tepi jalan, minum teh manis, merapikan tali sepatu lalu bertanya " jadi, kita mau kemana?" 
Sayangnya, kita tidak pernah tahu akan ada apa di depan. Sebuah rencana yang paling rencana adalah menerima. Baik buruknya, kurang lebihnya, dan jalan-jalannya. Banyak yang akan terwujud jadi realita atau yang hanya berhenti jadi isi dalam kepala. Nahkoda punya tugas untuk membawa penumpang ke tujuan. Untuk sampai di pelabuhan atau ya sekadar jalan-jalan.

"Rasanya kita emang tidak bisa janji ya, sama hal-hal kecil yang kita sendiri tidak tau bisa atau tidak untuk memenuhinya"

Sebab melihat jauh ke depan masih jadi rahasia, menjalani yang ada sekarang adalah permulaan apik untuk akhir yang selalu ada di doa yang baik. Nanti juga sampai. Semua teka-teki yang tidak bisa dipecahkan sekarang akan dengan sendirinya terurai. Waktu memang sebaik itu. Tanpa aba-aba memberi pertanyaan sedang kita tidak tahu ada berapa banyak pilihan atau bantuan. Tidak semua harus ada jawabannya sekarang, tetapi satu yang pasti jawaban akan ditemukan setelah proses penerimaan panjang.

Sekali lagi, menerima menjadi jalan pintas supaya tidak mengekalkan ego sendiri dan lupa kalau kita hanya manusia. Kita hanya manusia. Pada satu judul di dalam hidup, ada satu rahasia yang akan tetap jadi rahasia. Sesuatu yang akan tepat dan khidmat jadi teka-teki, tapi ujung jalannya tidak pernah membohongi. 

Semesta memang tidak pernah ingkar janji.

Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!