Lantas apalagi yang lebih malas dari berhubungan dengan waktu? Pergi ke suatu tempat dari pagi hari lalu pulang larut malam? Menunggu berubahnya detik menuju menit mulai dari satu putaran kembali? Melepas sesuatu saat waktunya pergi telah tiba? Apalagi selain hal-hal membosankan tadi?
Bukankah manusia selalu mencintai waktu kemudian berangsur-angsur menyia-nyiakannya?
Sungguh klimaks yang tidak pernah membuat hati sejahtera. Kalimat-kalimat memojokkan yang dibubuhi tanda tanya ini membunuh semua prasangka baik menjadi sedikit tidak baik. Toh tidak ada yang berubah kan? Tidak ada hal yang butuh di revisi minimal sekali lagi. Sebuah penyangkalan yang penuh penyesalan.
Kalau kita bisa pergi sekarang juga ke masa depan, pada pukul berapa kita akan merasa bahagia? Saat malam hari? Saat pagi sebelum matahari terbit dari arah timur? Saat kesepian di tengah-tengah hutan lebat yang habis dihinggapi hujan? Siapa yang bisa menanyakan ini dengan polos tapi penuh rasa sopan? Manusia berlomba-lomba menanyakan apa kabar, ada cerita apa, bagaimana jalannya. Siapa yang berkenan menanyakan apakah kita bahagia?
Kalau detik ini kita bisa berhenti untuk sekedar rehat lima menit saja, tempat mana yang paling pas untuk dikunjungi bersama diri sendiri? Padang rumput luas dengan dedaunan krisan yang kering, lautan biru yang dalam di tengah-tengah samudera bernama kedamaian, atau sebuah kamar kecil dengan kertas-kertas yang berisi petuah kesepian?
Sejatinya tidak ada yang benar-benar sejati. Se-
siap apapun sang manusia ternyata ia juga tidak pernah benar-benar siap. Perihal apalagi yang menuntun kita pada menunggu, berhenti, memulai dan berdebat dengan waktu? Waktu fana, dan kita abadi. Selalu abadi.
Kita meluaskan banyak harap pada kepasrahan yang begitu lapang. Memungut sisa-sisa emosi pada sekantung perasaan yang amat tandus. Bisakah kita menyirami hati dengan air dari rumah sendiri? Bisakah kita berhenti memberi makan pada sejumput egosentris? Bisakah paradigma menjadikan kita manusia yang utuh sebagai manusia? Melelahkan sekali mengisi waktu dengan pertanyaan yang tidak ada tanda berhenti. Tanda tanya yang kehilangan tanda titiknya. Mungkin tanda seru juga.
Komentar
Posting Komentar