Postingan

Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

selamat hari raya

Gambar
hai teman-teman bait frasa semua. selamat hari raya. selamat merayakan maaf yang panjang dan menenangkan. selamat meletakkan ego di lembah paling rendah. selamat menunaikan raya dari seluruh isi kota yang memutuskan untuk tidak tidur dan istirahat sebab di cela-celanya doa berkumpul menjadi cahaya teduh yang seolah samar tak terlihat. kita membebaskan raya menjadi waktu yang penuh untuk segala isi dari kesalahan, khilaf, kegagalan, dan kalah menyerahkan diri sejatuh-jatuhnya. kita dipugar kembali. dari tulisan empat paragraf ini, sang penulis turut merayakan hari kemenangan lewat permintaan maaf bila ada sedikit banyak tulisan yang membuat sedih. ada baris-baris yang membuat kalian enggan membaca. tetapi dari karya-karya yang diciptakan disini, ada kalian di dalamnya, semua wujud pesan, komentar, kritik, harapan dan doa. akan turut bertumbuh bersama saya dan teman-teman semua. jadi, tetaplah sehat dan panjang umur ya.  supaya kita bisa terus cerita apa saja yang ada di seme

untuk yang jatuh dan hilang

Gambar
pada satu waktu yang utuh, ada sepersekian darinya yang tidak bisa kita temukan alurnya. kaki seolah-olah berhenti. kita mematung di tengah semua lalu lalang yang tengah berputar. kemana hidup akan membawa kaki kita? apakah kita tengah menuju kesana? teman-teman pernah membayangkan "betapa enaknya menjadi dewasa. pergi ke tempat baru sendiri, bisa diandalkan, menjadi jagoan, tahu banyak hal soal hidup". tetapi rasanya kita tak pernah cukup pandai membayangkan betapa susah menjadi manusia dengan sebutan dewasa ya. kita seringkali terjatuh, hilang, dan tenggelam. tiba-tiba kita merasa tersesat padahal kompas masih selalu ada di genggaman tangan. apakah hidup berarti mempertaruhkan apa saja yang bahkan tidak pernah kita terka jalannya? Ayah bilang, "semesta melengkapimu dengan banyak hal mbak. kamu boleh menjadi warna merah, biru atau ungu. kamu pun boleh mengambil satu, separuh, banyak, atau seribu. kamu boleh pergi ke utara, berbalik arah ke timur atau membuka

It's About Blessings

Gambar
Someday I read a book and while recording myself talking about something like this:  "I think blessings are not only the good fortunes that we suddenly get out of the blue. The courage to pray about it, the determination to have it, and the effort to get there are already parts of the blessing. Because if we only had the idea without doing anything about it, nothing would happen." Good fortune could just come out of the blue, but very rarely. Most of the time, we have already made our way to it--with or without us realizing it. However, the issue is that sometimes we don't even dare to move, or even dare to dream about it.  I think most people have been through a moment when they have faced failures and dead ends that lead them to become hopeless. It requires time to accept. It is better to stop for a while and work on the difficult feelings rather than have to go through an unending denial and confusion that will bring about nothing. This is easier said than

ini tentang kata, kota dan kita

Gambar
di kota jauh yang asing dan sibuk, aku menemukan dirimu seorang diri melakukan pekerjaanmu terlihat dengan sukacita. kadang, kau kelelahan hingga tak sempat menjawab pesan apa kabar atau bagaimana hari ini. kau menyelesaikan senja dengan kepenatan dan cerita yang meluap-luap. ada yang siap menjadi telinga itu. barangkali aku?  atau rumah-rumah lain yang tak segan menyediakanmu pintu meski kau tahu orang-orang bebas menjadi lupa perihal dimana ia letakkan kuncinya. aku coba menelusuri isi kepalamu lewat lagu-lagu yang kau dengarkan saat tengah malam. lukisan abstrak yang kau potret diam-diam. gurat awan dan riak laut yang kau simpan gambarnya dengan senang, juga barangkali angin yang meniup anak rambutmu hingga kedua matamu melihat kearahku. katamu, "kita tak perlu alasan apa-apa untuk mencintai dan menyayangi" .  persis di inti jantungku, "kau akan terus menyayangi biru tanpa kau kenali sebabnya sekalipun ia akan pudar untuk siap jadi warna baru yang lebih bi

365

Gambar
kepada tahun kemarin. kepada tahun yang tidak mudah. kepada tahun dengan kesedihan yang berlalu lalang tetapi juga bahagianya. untuk diri yang ternyata kuat sampai akhir meski pernah babak belur. tahun yang bagi beberapa orang seperti area perlombaan lari. kita dikejar oleh hidup, tuntutan, tanggung jawab, ekspektasi sampai usia. 365 hari yang membuat kita jatuh bangun, menyerah, patah, tumbuh, patah lagi, tumbuh lagi, patah kesekian tetapi terus bertahan meski beberapa bagian akhirnya hilang dan terlepas. meski beberapa memang harus dilepaskan dan direlakan. tidak ada yang lebih menenangkan selain melihat orang-orang terdekat terus sehat meski tidak selalu bahagia. tahun yang bak mengoleng diri sana sini dengan badai yang tidak sama anginnya. namun, kita tetap bertahan meski patah hati ada dimana-mana. meski kesusahan menggenang di pelupuk mata. meski diri belum cukup untuk menggapai kata berhasil di beberapa momen berjuang. kita melihat diri sendiri yang sempat remuk teta

Desember

Gambar
tidak terasa ya ternyata kaki kita telah sampai di pungkasan tahun dalam musim penghujan yang banyak derasnya. mendung yang hampir setiap hari dan terik yang panjang sekali dua kali.  Desember yang dingin.  yang diisi dengan broken song December-nya Neck Deep atau Ariana, Back to December-nya Taylor, 2112-nya Reality Club, My December-nya Linkin Park dan lagu-lagu tentang Desember lainnya.  kita belajar banyak hal selama setahun terakhir. kita yang sedang di rute juang masing-masing mengambil banyak hal baiknya sendiri-sendiri. kita yang sedang bertahan jadi manusia juga sedang mencicipi kenyataan yang seringkali berbanding terbalik dengan harapan. patah hati oleh ekspektasi sendiri menjadi judul yang terus ada sampai hari ini.  mengejar mimpi-mimpi kecil dan bangun dari tidur panjang menghampiri beberapa orang yang menemukan semangat hidupnya kembali. mereka yang baru memulai jalan baru mencoba pelan-pelan untuk tidak lagi melihat ke belakang meski pernah menancapkan mimpi

Mengenal Biru

Gambar
alam raya memanggilnya dengan nama Biru. cuma satu kata. ya, singkat dan mudah diingat. kalau lupa, kita bisa mengingatnya lewat benda-benda di alam raya itu sendiri. bisa lewat laut, langit, lukisan, kapal, juga mungkin sebuah buku.  Biru.  sedang hidup di belahan bumi yang sama dengan kita. di tengah landscape kota yang padat, berisik, dan sibuk. ia bahkan biasa mengamati sekitar, mempelajari gaya bicara orang-orang, mengecek suhu panas siang hari, membaca prediksi cuaca seminggu ke depan, juga resep makanan anak kos yang simpel sekaligus hemat.  ia seringkali mendengar deru kendaraan di lampu merah untuk mengobati satu hari yang baginya tidak berjalan sempurna seperti rencana. ia membaca banyak buku. selayaknya ia membaca banyak sinyal yang dikirim semesta. katanya, semesta itu niskala. maksudnya, semesta yang kita tempati ini abstrak sebelum kita mau membelah isi kepala lebih dalam untuk menemukan maknanya. kalau sudah berani berenang, berarti kita siap tenggelam. setel

Advertisement

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!