mungkin tidak akan ada yang memahami kesedihan manusia selain ia yang merasakan. tidak ada yang sepeduli itu untuk mengurai kesedihan sampai pangkal paling dalam selain mengirim pesan-pesan baiknya dari permukaan. kita adalah bagian kecil dari semesta yang serba banyak dan luas ini. kita mudah terlewat kapanpun. kita mudah terlewat oleh apapun.
aku melihat harapan di antara retina orang-orang yang beradu nasib di jalanan dan tengah lampu merah.
kita yang sering berkeluh kesah seolah tak ada apa-apanya dibanding mereka yang untuk bernapas tenang saja berada di antara bisa dan tidak bisa.
kita yang seringkali marah ke Tuhan seakan hidup tak adil sambil lupa bahwa mereka yang berjalan tertatih-tatih dalam hidupnya terus berprasangka baik bahwa Tuhan menempatkan ia di antara kasih sayang-Nya yang panjang dan tidak pernah selesai.
apakah kita secandu itu untuk mengejar hidup? mengejar senang, puas dan tepuk tangan?
benarkah mereka yang menangis diam-diam juga sedang merayakan kesedihan? tetapi tetap tertawa riang seolah kesukaran hidup hari ini hanya akan berlaku untuk hari ini saja?
bahkan hidup tetap berjalan, meski kita sedang berhenti. iyaaa!
bahkan semesta tetap bekerja, meski hati kita tengah terluka.
jika harapan itu tampak samar dan redup, tak apa asal apinya tidak padam. asalkan, ia terus membakar ambisi kita untuk terus bertahan. untuk hal-hal sederhana yang menyenangkan, senyum orang terkasih, lagu favorit, langit kesukaan, debur laut, atau hal-hal yang terus beririsan dengan isi kepala kita; rasa syukur.
agar hidup berisi segala yang menghidupkan. perjuangkan apa saja asal diri sendiri tahu maknanya.
agar terus bisa menyaksikan sore yang cantik dan rintik hujan di malam hari. meski sendiri atau berdua. meski sedang senang atau sebaliknya.
jika hidup adalah sebuah opsi, jadilah tokoh utama yang semestinya. yang memilih hidupnya sendiri. yang bertanggung jawab atas segala riang dan duka di dalamnya.
doa ibu kian berbentuk, bukit-bukit besar yang menaungi punggung kita. ia selalu merayu Tuhan agar kita terus aman meski dalam kesulitan. tegapkan badanmu. obati luka-luka kecil itu.
tulisan ini, juga membersamaimu 🤍
Komentar
Posting Komentar