dalam melihat hidup, kita memakai lensa masing-masing yang kita rasa cocok dengan bagaimana diri kita.
ia yang keras, melihat hidup sebagai sebuah logam yang akan terus dipanaskan. ia menghargai setiap bentuk usaha, ia menghormati setiap detail kesukaran sebagai ajang untuk menjadi lebih kuat.
ia yang pendiam, melihat hidup sebagai sebuah wahana permainan yang sangat ramai. sebuah ruang yang tidak pernah berhenti bekerja bahkan saat dini hari sekalipun. ia mengilhami satu demi satu pengalaman, suara, perasaan sebagai tempat untuknya mengambil wejangan agar berhati-hati. ia banyak menanyakan sesuatu di kepalanya tetapi hanya terbuka kepada semesta yang tidak menghakimi bahwa ia lebih sunyi dari yang lain.
ia yang dewasa, melihat hidup sebagai potongan puzzle yang butuh menemukan potongannya dengan sabar, ia terbuka dengan segala bentuk ketidaknyamanan, patah, juga ironi. ia mengisi banyak celah kosong yang bisa ia perbaiki pelan-pelan.
ia yang misterius, enggan melihat hidup sebagai tempat dimana kita akan mendapatkan senang sedih yang tak pernah kita takar bentuknya di hari kemarin, dengan caranya sendiri, ia turut mencintai, melepaskan, juga merelakan.
masih banyak yang belum disebut disini. manusia-manusia dengan karakter berbeda tetapi menghuni bumi yang sama.
kita semua memakai kaca mata kita sendiri. dengan lensa apa kita melihat hidup, seperti itulah kita memaknainya.
jika kita seorang yang kekanak-kanakan lalu mencoba memakai lensa seorang dewasa kita akan menemukan bentuk lain dari hidup yang tidak pernah kita jamah sebelumnya. bila ia yang seperti anak kecil menganggap hidup ialah meminta apa saja yang ia mau, maka di lensa seorang dewasa ia akan tahu bahwa hidup juga perihal membagi apa yang kita miliki dan merelakan bila permintaan kita tidak dikabulkan.
melalui kaca mata sendiri, kita tentu sudah memahami bagaimana hidup versi kita. cobalah menjelajah hidup lewat kaca mata yang lain. kamu akan menemukan sesuatu yang baru. sesuatu yang tak pernah kamu baca lewat matamu. kamu akan mengenali hidup lebih luas, lebih banyak. membaca hidup menjadi membaca hidup ialah bagian dari kita, penulisnya, awal mula bagaimana buku-buku tercipta.
_____________
photo : View dari balkon kos 32, Surabaya 20 Mei 2022
Komentar
Posting Komentar