Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Ngobrol sama Ayah, Serasa Pergi Ke Tempat dengan Banyak Jendela

makin dewasa kesempatan dan waktu buat ngobrol sama ayah kayaknya makin sedikit atau benar-benar sangat terbatas. "yah maaf lagi kelas" "yah lagi kerja nih" "yah jangan telpon dulu ada rapat" "yah ntar pulang malem soalnya hari ini full" "yah aku jalan pulang, ayah udah tidur?"

ketika ada waktu luang buat ngobrol, cerita yang dipendam seminggu, dua minggu, tiga bulan bahkan dua tahun lalu bisa tiba-tiba terutarakan dengan sendirinya. ah ngobrol sama ayah selalu seru. bisa jadi diri sendiri tanpa harus dibagus-bagusin supaya terkesan atau tanpa harus kelihatan senang padahal lagi benar-benar sedih. ngobrol sama ayah juga tidak perlu takut dihakimi karena percaya banget ayah tidak akan begitu.

ngobrol sama ayah seperti pergi ke tempat yang punya banyak jendela. apa yang terlihat cuma hitam kalau dilihat dari sudut pandang ayah bisa berubah jadi warna putih bahkan abu-abu. katanya "dunia nggak bisa kamu lihat cuma pakai satu lensa aja, kamu butuh lensa yang lain. ya, dunia jadi kayak kaca mata. ada yang melihatnya sebagai cekung. ada yang melihatnya sebagai cembung"

ayah itu seperti punya ilmu ajaib. di setiap cerita ada aja yang dibagikan ayah lewat pelajaran baiknya. "yah, aku benci banget sama ini" "nak, tapi semesta maunya kamu belajar suka sama ini" . banyak sudut pandang baru yang ternyata kalau cuma kita lihat pakai intuisi sendiri cuma menemukan satu dua warna, padahal ia punya lebih dari itu semua.

ayah juga pandai jaga rahasia. rahasia paling rahasia sekalipun bakal aman kalau disimpan ayah. biasanya kalau ngobrol sama ayah, sambil mengira-ngira harapan apa saja yang mau digapai di masa depan. seperti punya papan tulis besar yang ada di hati masing-masing tapi sebenarnya satu. isinya buat menulis apa saja yang mau dicapai, apa saja yang sudah didoakan atau apa saja yang telah gagal dan terlewat.

ayah selalu suka bercerita. soal masa kecilnya, masa mudanya, soal bagaimana pertemuan dengan ayah, soal cinta yang dimiliki setiap manusia di bumi, soal kenapa kita harus baik meski semesta suka nggak baik :) 

Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!