Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Ini Tentang Harapan


ayah juga manusia yang tidak sempurna. dari ketidaksempurnaannya sebagai manusia, ayah melengkapi hidupnya dengan merawat bunga merah muda ini.

"merawat bunga sama seperti merawat harapan Nak". tetapi ini bukan cerita soal ayah. ini tentang mereka.

aku ingin sekali mengajakmu ke laut. kita akan lihat tenangnya air laut disana. sepi. cuma ada kita dan laut.

buat memotret langit saja kita belum sampai, kenapa harus menambah harapan lagi?

harapan kan memang untuk diisi terus menerus. supaya kita ingat kita meninggalkan sesuatu di sana.

tidak semua memandang harapan dengan filosofi itu. ada yang tidak meninggalkan harapan seiris pun. 

kenapa? takut tidak sampai?

bukan, karena harapan yang kita tinggalkan di atas sana kadang memang kuncinya bukan di kita.

perkara laut dan langit kenapa bisa bergeser ke harapan? aku cuma ingin mengajakmu ke laut. menikmati deburnya. melihat sinar matahari menyentuh permukaan air. menghitung burung-burung yang sesekali minum atau bermain pasir dan kerang. itu saja.

Nan, kalau semua ajakanmu itu kamu tinggalkan untukku bisa jadi justru kita tidak pernah sampai kesana. tentang laut, langit, bahkan awan-awan di atas sana punya waktunya sendiri untuk kita nikmati. kadang kita terlalu memenuhi harapan itu sampai sesak. akhirnya cawannya tidak cukup. isinya berhamburan. sampai akhirnya kita justru kehilangan semuanya.

aku tidak boleh mengajakmu ke laut ya?

kamu tidak boleh membuatku harus menagih semua keinginanmu itu di suatu hari kelak. aku tidak ingin harapan itu berubah jadi beban yang memaksa kamu harus menurutinya. nggak Nan, aku nggak mau itu.

jadi kamu mau apa?

aku mau kita tidak pernah meninggalkan harapan apa-apa. kita terima saja yang semesta sediakan sekarang. untuk laut, langit, awan, bahkan hujan akan jadi milik kita kalau kita boleh mampir kesana. kalau tidak ya berarti memang bukan disana tempat kita. mungkin di tempat yang lain.

benar. karena harapan yang kita tinggalkan disana, tidak selalu ditempatkan buat kita.
ya. bukan disana tempat kita. bukan. mungkin di tempat yang lain. 

_______________________
to be continued... 

Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!