---
nak, ketika kita kehilangan sesuatu, semesta akan bantu untuk menemukan sesuatu lain. yang kalau dipikir lebih jauh, ternyata itu yang sebenarnya kita butuh.
bu, selain senang, apalagi yang ibu rasakan ketika anak-anak ibu yang dulu kecil dan menggemaskan kini telah tumbuh jadi seorang dewasa. yang sudah kenal dengan jatuh cinta, patah hati, mempercayakan sebagian hidupnya pada seseorang, bahkan telah menikah dan menemukan jodohnya.
ibu tidak cuma senang. ibu begitu bangga dan terharu dalam saat yang bersamaan. betapa ibu berterima kasih kepada setiap pasangan dari anak ibu, telah menerima anak ibu dan seluruh hidupnya dengan tulus dan penuh rasa sayang. ibu begitu bahagia, karena dari penjagaan kami yang jauh, kalian dijaga dengan amat berharga olehnya yang dekat. terima kasih telah menuai cinta untuk putra-putri kesayangan ibu. cinta yang kian lengkap karena ibu tahu ibu tidak akan bisa seterusnya menggenggam kalian. kalian akan menemukan rumah itu nak.
gimana ya bu kalau nanti sudah benar-benar dewasa dan jadi sejatinya manusia? yang harus bersabar lebih kuat, yang harus menahan keinginan lebih bijak, yang harus memikirkan sesuatu dari banyak persepsi tidak cuma buat diri sendiri, yang harus tanggung jawab dengan hidupnya bersama pasangan bukan lagi tentang mengurusi diri sendiri. jadi orang dewasa yang disuruh belajar untuk tidak gampang marah, tidak mudah sakit hati, tidak gampang kecewa. yang mau tidak mau, anak-anak ibu akan hidup dengan membangun sangkarnya sendiri. tidak di rumah masa kecil lagi. aku selalu membayangkan kalau aku akan bisa mengulang moment dimana masa kecil adalah kado paling indah dari Tuhan yang pernah aku terima.
setiap orang punya masanya nak. setiap manusia punya jatah waktunya masing-masing. akan tiba masanya, kamu pergi meninggalkan rumah, mencari uang, menemukan pasangan, dan membangun atap sendiri. sekarang lanjutkan perjalananmu. carilah ibu kapanpun kamu ingin. ibu tidak akan kemana-mana.
bu, untung saja di dunia yang kadang jahat ini aku punya ibu dan doa yang ibu miliki. kalau saja tidak, aku tidak lebih dari debu yang sewaktu-waktu akan dihempas oleh siapa saja. yang akan hilang kapan saja.
Komentar
Posting Komentar