Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Nasihat Ibu

---
nak, ketika kita kehilangan sesuatu, semesta akan bantu untuk menemukan sesuatu lain. yang kalau dipikir lebih jauh, ternyata itu yang sebenarnya kita butuh.

bu, selain senang, apalagi yang ibu rasakan ketika anak-anak ibu yang dulu kecil dan menggemaskan kini telah tumbuh jadi seorang dewasa. yang sudah kenal dengan jatuh cinta, patah hati, mempercayakan sebagian hidupnya pada seseorang, bahkan telah menikah dan menemukan jodohnya.

ibu tidak cuma senang. ibu begitu bangga dan terharu dalam saat yang bersamaan. betapa ibu berterima kasih kepada setiap pasangan dari anak ibu, telah menerima anak ibu dan seluruh hidupnya dengan tulus dan penuh rasa sayang. ibu begitu bahagia, karena dari penjagaan kami yang jauh, kalian dijaga dengan amat berharga olehnya yang dekat. terima kasih telah menuai cinta untuk putra-putri kesayangan ibu. cinta yang kian lengkap karena ibu tahu ibu tidak akan bisa seterusnya menggenggam kalian. kalian akan menemukan rumah itu nak.

gimana ya bu kalau nanti sudah benar-benar dewasa dan jadi sejatinya manusia? yang harus bersabar lebih kuat, yang harus menahan keinginan lebih bijak, yang harus memikirkan sesuatu dari banyak persepsi tidak cuma buat diri sendiri, yang harus tanggung jawab dengan hidupnya bersama pasangan bukan lagi tentang mengurusi diri sendiri. jadi orang dewasa yang disuruh belajar untuk tidak gampang marah, tidak mudah sakit hati, tidak gampang kecewa. yang mau tidak mau, anak-anak ibu akan hidup dengan membangun sangkarnya sendiri. tidak di rumah masa kecil lagi. aku selalu membayangkan kalau aku akan bisa mengulang moment dimana masa kecil adalah kado paling indah dari Tuhan yang pernah aku terima.

setiap orang punya masanya nak. setiap manusia punya jatah waktunya masing-masing. akan tiba masanya, kamu pergi meninggalkan rumah, mencari uang, menemukan pasangan, dan membangun atap sendiri. sekarang lanjutkan perjalananmu. carilah ibu kapanpun kamu ingin. ibu tidak akan kemana-mana.

bu, untung saja di dunia yang kadang jahat ini aku punya ibu dan doa yang ibu miliki. kalau saja tidak, aku tidak lebih dari debu yang sewaktu-waktu akan dihempas oleh siapa saja. yang akan hilang kapan saja.

Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!