Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

Apakah Sabar Ada Batasnya Bu?


Seringkali manusia tidak bisa lepas dari sambat. Banyak hal yang tiba-tiba saja muncul di kepala. Banyak kejadian dalam hidup yang buat diri jadi mengeluh. Waktu itu, aku sedikit deep talk sama ibu. 

Kataku:
" Bu, manusia punya batas sabar nggak ya? Kita boleh marah nggak Bu? Kita boleh nggak, tidak jadi orang sabar? Karena seringkali manusia sabar disepelekan oleh yang lain karena dianggap terlalu sabar. Boleh nggak si Bu kita melawan? "

"Di dunia ini terlalu keras Bu. Aku seringkali ingin menangis. Kita yang harus memahami orang lain. Kita yang harus selalu memahami jalan hidup yang keras, kasar, juga jahat. Rasanya capek sekali Bu.
Apakah orang sabar akan bisa terus menerus sabar Bu?" 

"Jadi manusia adalah pekerjaan yang paling melelahkan. Kalau bisa milih, sepertinya enak sekali kalau jadi buah-bahan. Tidak perlu merasa marah, sedih, nggak perlu menangis, tinggal menunggu waktunya saja untuk matang tanpa harus bersusah payah berjuang seperti manusia. "

Kata Ibu:

" Nak, Tuhan pernah nggak capek sama hambaNya? Tuhan pernah nggak berhenti menyayangi kita kalau kita sedang jauh dari-Nya? Tuhan pernah nggak berhenti peduli dengan kita kalau kita sedang nggak jadi manusia yang baik?

"Sabar itu nggak ada batasnya nak, karena Tuhan selalu menyediakan rasa sabar yang melimpah bagi manusia yang bersedia. Batas itu ada ketika manusia itu sendiri berhenti untuk menjadi sabar,membatasi dirinya untuk bersabar, dan menyerah dengan rasa sabar itu."

" Tuhan menciptakan hidup dengan penuh perjuangan, air mata, lika-liku, pengorbanan supaya manusia mengupayakan hidupnya, mengenali dirinya sendiri dan menemukan makna sejati kenapa ia diutus ke bumi sebagai manusia. Jatah jadi manusia kan ya memang cuma bisa dipakai sama manusia kan? Tuhan akan merawat segalanya nak. Percayalah! Sebuah sabar akan menuntun yang punya kepada kebaikan besar. "

" Manusia tinggal memilih jalannya. Untuk berhenti atau menghadapi. Untuk menyerah atau berserah. Untuk sabar atau ingkar. Untuk jadi manusia seluruhnya atau ia yang dimakan egonya. Hidup sudah diatur sesuai porsinya. Manusia jadi lakon di dalamnya."


Potret: pinterest

=====================================

Temukan kami di Instagram:
@pena.maulida_id 
@laylatulmaulida_

Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!