Terkini

banyak semoga untuk kita

Gambar
hai teman frasa. rasanya sudah lama tidak saling sapa ya.  kita pernah menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hidup. kita pernah duduk di tempat luas yang lapang untuk menerka-nerka kisah apa ya yang akan terjadi selanjutnya. kita pernah mengira-ngira jalan mana lagi yang akan jadi persimpangan dan pos berhenti. banyak harap yang tumbuh mekar berhamburan pada dunia kamu dan mungkin kita yang akhir-akhir kemarin sering banyak keresahan. dunia yang nyala padam di tengah lalu lalang banyak orang.  katamu, kita bukan pusat semesta, maka tidak ada yang berkewajiban senantiasa mengerti pelik isi kepala dan ruam jiwa yang membiru. kita berulang kali menyampaikan semoga di antara kata mudah-mudahan. semacam semoga kita sampai meski jalannya sangat jauh. semoga kita terus tabah meski seluruh kita sama-sama baru menjadi manusia dewasa pertama kalinya. di antara kosakata kacau dan jalan buntu, kita terus berusaha mencari pintu terbuka untuk berdiri, sekali lagi.  kita pernah berpikir

mental illness




Dia tertawa, lalu menangis sendirian di jalan pulang. Dia tersenyum, lalu marah di kala malam tiba. Dia jatuh cinta, tapi jatuh dalam hingga ia tak bisa kembali. Dia peduli, tapi terasingkan dan tidak mengerti kenapa ia ada

Tak ada manusia yang benar-benar bahagia, tapi ada yang sesungguhnya tidak mengerti apa sebenarnya bahagia itu. Ia hilang, hilang tapi tak paham apa yang sebenarnya hilang, ia hanya merasa kehilangan

Orang memujanya, tapi arah yang lain dia kacau. Dia kacau dan hancur, rapuh. Entah bagaimana ceritanya, tanpa ia sadari, hitam gelap itu perlahan menggerogoti hatinya. Dia terbuang dari dunianya

Seseorang menggenggamnya, lalu berkata, "jangan mati sebelum hari kematianmu", dia tersenyum, badannya hidup tapi hatinya hampa. Kata mereka, kembali ke Tuhan adalah sebuah jalan pasti. Tapi tetap saja orang-orang merasa punya hak menentukan Ketuhanan orang lain, ia kembali kacau

Mereka bilang, harus lebih terbuka. Setelah ia terbuka, orang-orang mengkhianatinya. Mereka mencari perhatian, bukan memeluk jiwa. Mereka bilang harus mengalihkan pandangan pada yang bahagia, setelah ia alihkan, ternyata gelap itu ada di seluruh penjuru arah, ia kembali kacau

Sadarilah, mental illness itu nyata

Komentar

Advertisement

Postingan populer dari blog ini

Senandika dan Dara

Bukan Sekarang, Mungkin Nanti

K E H I L A N G A N

Part of @baitfrasa_id

Find Us on Instagram !!!